Soloensis

Perayaan Natal bersama di Ngargoyoso

Screenshot_20230331-103009_Instagram

 

Pendeta Jantigor Hutabarat, Nuransi Purba dan warga gereja mengundang aparat pemerintah bersama perwakilan para tokoh agama Islam, Hindu dan warga setempat yang ada di Ngargoyoso untuk datang merayakan natal di gereja Gsja Pancaran Berkat Ngargoyoso, Rabu 25 Desember  2019.

Tolenrasi itu merupakan sikap dimana kita berani mengakui, menghargai dan menghormati perbedaan, satu dengan yang lain, tanpa memandang perbedaan itu, termasuk perbedaan agama, ini merupakan hal penting yang hsrus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Melalui perayaan natal bersama yang diadakan di Gsja Pancaran Berkat Ngargoyoso kita bisa merasakan toleransi antar umat beragama itu menimbukan rasa aman,  nyaman dan juga tentram tanpa memandang latar belakang suku agama dan ras yang ada di Indonesia.

Para aparat pemerintah bersama perwakilan para tokoh agama Islam, Hindu dan warga setempat ikut hadir dalam merayakan natal di gereja dan duduk bersama tanpa memandang perbedaan agama satu dengan yang lain dengan pakain keagamaan masing-masing, Islam yang laki-laki memakai baju koko dan peci, yang perempuan mengenakan kerudung dan baju tertutup, Hindu mengenakan pakain kebaya Hindu, dan Kristen dengan kostum peribadahannya, meski terlihat berbeda tapi sangat indah dan damai.

Dalam perayaan natal tersebut Gereja menampilkan pertunjukan paduan suara bapak-bapak dan ibu-ibu, anak-anak sekolah minggu dance dan menari mengikuti irama musik, remaja dan dewasa drama tentang pergaulan buruk yang terjadi di lingkungan anak muda, para aparat pemerintah, perwakilan para tokoh agama Islam, Hindu dan warga setempat sangat menikmati pertunjukan yang ditampilakan oleh gereja dengan respon yang baik.

Dengan diadakan perayaan natal bersama  aparat pemerintah, perwakilan para tokoh agama Islam, Hindu dan warga setempat, menandakan bahwa desa Ngargoyoso menjunjung tinggi toleransi umat beragama dengan aman, baik dan tentram. Sehingga acara bisa berjalan lancar dengan damai tanpa memandang perbedaan agama satu dengan yang lain.

Saya berharap bukan hanya di ngargoyoso saja toleransi umat beragama itu di terapkan, tapi di seluruh Indonesia bahkan dunia juga mau menerapkannya, sehingga terwujudlah  kedamaian, cinta, kasih dan ketentram, tanpa memandang perbedaan itu.

Saya sangat bersyukur kepada TUHAN yang maha Esa acara bisa berjalan lancar hingga selesai. Dan Pemerintah juga ikut ambil andil dalam menjaga ketentram warganya dengan mengutus  aparat polisi, tentara dan satpol pp untuk memantau pelaksanaan perayaan natal di GSJA Pancaran Berkat Ngargoyoso, agar berjalan aman dan tertip tanpa ada kerusuhaan. 

 

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment