Soloensis

Langkah Awal Investasi Agar Keuangan Anda Terjaga Di Masa Depan

Investasi bisa menjadi peluang untuk mempersiapkan pembiayaan di masa depan. Tapi bagaimana cara memulai dan memilih investasi yang tepat?  Temukan jawabannya di artikel berikut ini! Jangan ragu untuk mulai berinvestasi

Sahabat Trader , tahukah kamu bahwa berinvestasi adalah salah satu cara untuk memenuhi berbagai keinginanmu di masa depan?  Dengan berinvestasi, Anda bisa menumbuhkan uang untuk mewujudkan keinginan Anda dengan lebih mudah. Pada saat yang sama, uang tanpa investasi terus terdepresiasi karena inflasi mengurangi nilainya. Sayangnya, banyak orang yang ragu untuk berinvestasi. Alasannya banyak karena tidak punya banyak modal, tidak tahu harus mulai dari mana, takut rugi dan masih banyak lagi alasan lainnya. Jadi jangan ragu untuk mulai berinvestasi dan ikuti petunjuk di percakapan selanjutnya!

Baca Juga : Cara Berinvestasi Yang Baik Dan Benar Agar Tidak Rugi

6 Langkah Memulai Investasi

Jika sobat trader ingin memulai investasi, ada beberapa langkah yang perlu diketahui dan dipersiapkan untuk mencapai tujuan investasi nantinya. Bagaimana menurutmu?

1. Tetapkan tujuan keuangan tertentu

Berinvestasi tanpa tujuan ibarat berkendara tanpa arah. Dengan tujuan keuangan yang spesifik, Anda lebih termotivasi dan konsisten saat berinvestasi.

2. Dana darurat dan asuransi

Setelah menetapkan tujuan keuangan Anda, hal pertama yang perlu Anda tentukan adalah bagaimana situasi keuangan Anda saat ini? Terutama ketika hal-hal yang tidak terduga terjadi. Misalnya, kehilangan pendapatan, sakit atau kecelakaan lainnya. Itu sebabnya Anda harus memiliki dana darurat dan asuransi terlebih dahulu. Ibarat mengendarai mobil menuju tempat tujuan, Anda perlu mengisi bahan bakar dan menyiapkan ban serep sebelum berangkat. Sehingga perjalanan menuju tujuan berjalan dengan lancar.

3. Ketahui profil risikonya

Selanjutnya, jika Anda berencana untuk berinvestasi, Anda perlu mengidentifikasi profil risiko Anda. Profil risiko adalah toleransi individu terhadap risiko investasi.  Secara umum, terdapat tiga jenis profil risiko, yaitu:

  • Agresif, yaitu menggambarkan individu dengan batas toleransi yang tinggi terhadap risiko kerugian.
  • Moderat, yaitu individu dengan tingkat toleransi menengah terhadap risiko kerugian.
  • Konservatif, yaitu individu yang cenderung mencari aman dan menyukai kestabilan dalam berinvestasi.

Profil risiko setiap orang  berbeda  karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, informasi tentang investasi, jumlah tanggungan dan pendapatan, situasi keuangan dan lainnya. Profil risiko ini kemudian dapat berubah karena faktor-faktor ini berubah.

4. Ketahui jenis investasi dan pilih yang sesuai

Saat ini, ada banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut  beberapa referensi untuk Anda:

  • Reksa Dana

Reksa dana adalah kendaraan investasi yang berisi kumpulan investor. Manajer investasi kemudian mengalokasikan dana tersebut ke saham, obligasi, dan deposito. Berdasarkan alokasi aset, ada empat jenis reksa dana yaitu:

  • Reksa Dana Pasar Uang
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap
  • Reksa Dana Saham
  • Reksa Dana Campuran

Keuntungan berinvestasi reksa dana adalah terdesentralisasi, dikelola secara profesional, praktis dan terjangkau. Banyak juga aplikasi APERD yang menawarkan investasi  dana mulai Rp 10.000. Tapi tetap ingat prinsip investasi kan? Yakni high risk, high return. 

  • Emas

Emas telah dipercaya sebagai sarana investasi sejak zaman dahulu karena sifatnya yang aman. Dengan demikian, ini dapat membantu melindungi aset Anda dari inflasi dan depresiasi karena ketidakpastian ekonomi dan politik. Emas dapat diinvestasikan dengan tiga cara  yaitu:

Beli Emas Batangan

Jika Anda memiliki lebih banyak uang, Anda dapat membeli obligasi emas  atau logam mulia. Umumnya emas batangan bisa dibeli mulai dari 1 gram.

Beli Emas Perhiasan

Membeli perhiasan emas  seperti  dua keuntungan, selain mudah dijual, juga bisa dijadikan aksesoris. Namun cara ini merupakan investasi yang kurang disarankan. Karena saat membeli perhiasan emas, biaya produksi emas  cukup tinggi. Sayangnya, biaya ini tidak diperhitungkan saat menjual kembali emas.

Menabung Emas

Sistem menabung emas sama dengan menyimpan uang di bank. Saat Anda mencapai saldo tertentu, Anda memiliki opsi untuk menariknya dengan uang tunai atau emas batangan.

Anda bisa datang langsung ke gerai resmi  layanan emas atau melalui aplikasi. Dengan cara ini, tidak  ada risiko kerugian, misalnya saat membeli mata rantai emas  atau perhiasan yang disimpan di rumah.

3. Obligasi Negara Ritel

Berinvestasi dalam obligasi pemerintah ritel berarti Anda meminjamkan uang kepada pemerintah, dan kemudian menerima kupon bulanan (penghasilan tetap). Uang ini biasanya digunakan untuk membangun infrastruktur, sumber daya alam dan manusia, melawan perubahan iklim bahkan pandemi.  Selain pendapatan pasif, investasi ini berisiko rendah karena dijamin undang-undang dan memiliki pajak yang lebih rendah daripada deposito.  Pemerintah juga menawarkan obligasi pemerintah syariah, yaitu obligasi ritel dan obligasi tabungan. Anda bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp 1 juta melalui  aplikasi yang ditunjuk oleh bank atau agen penjualan pemerintah.

Baca Juga : Perbedaan Obligasi Dan Saham

4. Pinjaman Peer-to-Peer (P2P).

Peer-to-peer lending (P2P) adalah perantara antara pihak yang membutuhkan modal (borrower) dan pihak yang memiliki modal (lender). Sistemnya mirip dengan obligasi pemerintah. Perbedaannya adalah sebagai pemberi pinjaman Anda meminjamkan uang ke bisnis dan bahkan UKM. Jika perantara  P2P lending bukan bank, melainkan platform P2P lending itu sendiri.  Tingkat risiko dari investasi ini sedikit lebih tinggi dari ketiga jenis investasi yang disebutkan di atas. Anda bisa menyiasatinya dengan modal kecil di tahap awal. Saat ini ada beberapa platform P2P lending yang menawarkan pembiayaan mulai dari Rp100.000. Cukup terjangkau bukan?

5. Saham

Berinvestasi di saham atau pasar  saham selalu menarik, meski risikonya tinggi karena harga saham berfluktuasi. Tapi jangan khawatir, Anda bisa berinvestasi di saham selama Anda menggunakan “cold hard money” atau tidak menggunakannya dalam jangka panjang. Juga, pastikan Anda siap jika jumlah uang  hilang. Jadi meski  harga saham turun, psikologi Anda tidak akan terganggu.

6. Pastikan Legalitas Terjamin

Setelah Anda memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, pastikan situs investasi Anda terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

7. Mulai Investasi dan Lakukan Review Berkala

Mulailah berinvestasi dan periksa kembali secara teratur

Setelah Anda melakukan semua langkah di atas, mari kita mulai berinvestasi. Ingatlah untuk meninjau investasi Anda secara teratur setiap 3 hingga 6 bulan. Pembiayaan yang aman harus direncanakan

untuk mencapai masa depan keuangan yang aman, itu harus direncanakan. Salah satunya adalah investasi awal. Semoga informasi yang kami berikan dapat menghilangkan keraguan Anda dalam memulai investasi, termasuk dalam memilih produk investasi yang tepat. Berinvestasi adalah salah satu cara untuk mencapai berbagai tujuan keuangan, termasuk mengamankan pendanaan untuk masa depan. Untuk menggunakan investasi dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi.

    Apakah tulisan ini membantu ?

    Add comment